Hatiku, benarkah aku meletakkan akhirat sebagai tujuan utama, sedangkan dunialah yang lebih sering kurisaukan daripada kehidupan selepas matiku.
Wahai diriku…bagaimanakah
aku ingin menjadi tamu Allah yang mulia di akhirat, sedangkan di dunia aku tidak
mau menyambut seruan untuk menjadi tamu di rumah-Nya.
Duhai jiwa, bagaimanakah
aku ingin menepati masaku dengan manusia, sedangkan masaku dengan Allah yang
limapun tidak aku tepati.
Diriku,
bagaimanakah aku bisa sibuk membicarakan kesalahan orang lain, sedangkan diriku
inilah yang lebih banyak kekurangan dibandingkan manusia lain.
Jiwaku, bagaimanakah aku bisa bersedih ketika hajatku di
dunia tidak kesampaian, sedangkan aku sadar bahwa Allah lebih menyetahui apa
yang terbaik untukku.
Wahai hati…bagaimanakah
aku mampu untuk bergelak ketawa, sedangkan pada masa yang sama banyak saudara
seislamku yang sedang dihina, disiksa dan dibunuh.
Oh jiwa yang tenang, bagaimanakah aku bisa merasa tenang dengan ilmu didada,
sedangkan akulah yang paling dimurkai jika tidak mengamalkannya.
Duhai sanubari, bagaimanakah hati ini sudah tidak lagi tersentuh apaabila
mendengar ayat suci-Mu, sedangkan nyanyian yang melalaikan dari manusia-manusia
yang lebih menyentuh hati ini.
Wahai qalbi, bagaimanakah aku untuk mengubah diri ini, sedangkan aku
tidak sadar bahwa…diri ini hanya seorang hamba abdi…kepada-Mu Ilahi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar